Sabtu, 07 Juni 2014

issue etik pelayanan kebidanan

Issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan

Kebidanan merupakan salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong Ibu-ibu yang melahirkan. Profesi ini telah mendudukkan peran dan posisi seorang bidan menjadi terhormat di masyarakat karena tugas yang diembannya sangat mulia dalam upaya memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu. Di samping itu dengan setiamendampingi dan menolong ibu-ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat merawat bayinya dengan baik.Pelayanan kebidanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan. Selama ini pelayanan kebidanan tergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan dimana bidan bekerja. Kemajuan sosial ekonomi merupakan parameter yang amat penting dalam pelayanan kebidanan.
Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik


Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994). Penyimpangan mempunyai konotasi yang negative yang berhubungan dengan hukum. Seseorang bidan dikatakan professional bila ia mempunyai kekhususan. Sesuai dengan peran dan fungsinya seorang bidan bertanggung jawab menolong persalinan. Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan sendiri yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi.Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dengan demikian penyimpangan etik Mungkin saja akan terjadi juga dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, tidak seperti bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi Kesehatan lainnya, mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
Istilah dalam Etik
Sebelum melihat masalah etik yang Mungkin timbul dalam pelayanan
kebidanan, maka ada baiknya dipahami beberapa Istilah berikut ini :
1. Legislasi (Lieberman, 1970)Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan.
2. Lisensi Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah diterapkan. Tujuannya untuk membatasi pemberian wewenang dan untuk meyakinkan klien.
3. Deontologi/Tugas Keputusan yang diambil berdasarkan keserikatan/berhubungan dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan, perhatian utama pada tugas.
4. Hak Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
5. Instusioner Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilemma etik dari kasus per kasus. Dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan yang sama pentingnnya.
6. Beneficience Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan.
7. Mal-efecience Keputusan yang diambil merugikan pasien
8. Malpraktek/Lalaia. Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien. Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar. Melakukan tindakan yang mencederai klien. Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas.
9. Malpraktek terjadi karena. Cerobohan. Lupa. Gagal mengkomunikasikan. Bidan sebagai petugas Kesehatan sering berhadapan dengan masalah etik yang berhubungan dengan hukum. Sering masalah dapat diselesaikan dengan hukum, tetapi belum tentu dapat diselesaikan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai etik. Banyak hal yang bisa membawa seorang bidan berhadapan dengan masalah etik.
Contoh kasus :
Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan postpartum setelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk diberikan suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang menyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan karena kemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bila terjadi pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien, dan yang lebih patal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalam hal ini bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Walapun bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik Mungkin itulah keputusan yang terbaik yang harus ia lakukan (dentology)
Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk.
Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
1. Persetujuan dalam proses melahirkan.
2. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
3. Kegagalan dalam proses persalinan.
4. Pelaksanan USG dalam kehamilan.
5. Konsep normal pelayanan kebidanan.
6. Bidan dan pendidikan seks.
Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
1. Perawatan intensif pada bayi.
2. Skreening bayi.
3. Transplantasi organ.
4. Teknik reproduksi dan kebidanan.
Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:
1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
2. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
3. Etik dalam penelitian kebidanan.
4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan adalah berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Agama / kepercayaan.
2. Hubungan dengan pasien.
3. Hubungan dokter dengan bidan.
4. Kebenaran.
5. Pengambilan keputusan.
6. Pengambilan data.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi.
10. AIDS.
11. In_Vitro fertilization
Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.
Issue Moral Dalam Pelayanan Kebidanan
Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan buruk yang mempengaruhi siakap seseorang.
Kesadaran tentang adanya baik buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama, dll. Hali ini yang disebut kesadaran moral.
Isu moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan.
Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kasus abortus.
2. Euthanansia.
3. Keputusan untuk terminasi kehamialn.
4. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang.
Dilema dan Konflik Moral
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah.
Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesional,yaitu:
1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan pasien atau klien.
2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian [omission], disertai ras tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien.
3. Konflik moral menurut Johnson adalh bahwa konflik atau dilema pada dasarnya sama , kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan dilema.
Ada 2 tipe konflik:
1. Konflik yang berhubungan dengan prinsip.
2. Konflik yang berhubungan dengan otonomi.
Dua tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan.

KESIMPULAN

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994).
Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran yang profesional dan akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan kode etik profesi bidan merupakan suatu pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesional bidan.


DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/User/Downloads/tugas-etika-tentang-issue-etik-dalam.html
http://www.scribd.com/doc/26952303/Issue-Etik-Pelayanan-Kebidanan
file:///C:/Users/User/Downloads/PUTRA%20ATJEH%20_%20ISSUE%20ETIK%20PELAYANAN%20KEBIDANAN.htm
Marimbi, Hanum.2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendikia Press. Jogjakarta 
http://dianhusadariaatma.blogspot.com/p/issue-etik-yang-teriadi-dalam-pelayanan.html

standar praktik kebidanan

Standar Praktek Kebidanan (SPK)


Standar I : Metode Asuhan
Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan langkah pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.
Difinisi Operasional:
1.    Ada format manajemen kebidanan yang sudah terdaftar pada catatan medis
2.    Format manajemen kebidanan terdiri dari :
·      Format pengumpulan data
·      Rencana format pengawasan resume
·      Tindak lanjut catatan kegiatan
·      Evaluasi
Standar II: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Difinisi Operasional :
1.    Format pengumpulan data
2.    Pengumpulan data dilakukan secara sistimatis, terfokus, meliputi data:
·      Demografi identitas klien
·      Riwayat penyakit terdahulu
·      Riwayat kesehatan reproduksi
·      Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi
·      Analisis data
3.    Data dikumpulkan dari:
·      Klien/pasien, keluarga dan sumber lain
·      Tenaga kesehatan
·      Individu dalam lingkungan terdekat
4.    Data diperoleh dengan cara:
·      Wawancara
·      Observasi
·      Pemeriksaan fisik
·      Pemeriksaan penunjang
Standar III : Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulan.
Difinisi Operasional :
1.    Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yang dihadapi oleh klien atau suatu keadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan dan kebutuhan klien.
2.    Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, jelas sistimatis mengarah pada asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien.
Standar IV : Rencana Asuhan
Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan.
Difinisi Operasional :
1.    Ada format rencana asuhan kebidanan
2.    Format rencana asuhan kebidanan terdiri dari diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi.
Standar V: Tindakan
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien tindakan kebidanan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan klien.
Difinisi Operasional :
1.    Ada format tindakan kebidanan dan evaluasi
2.    Format tindakan kebidanan terdiri dari tindakan dan evaluasi
3.    Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan perkembangan klien.
4.    Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap dan wewenang bidan atau tugas kolaborasi.
5.    Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan kode etik kebidanan dan etika kebidanan serta memberikan hak klien aman dan nyaman.
6.    Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada format yang telah tersedia
Standar VI: Partisipasi Klien
Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama-sama partisipasi klien dan keluarga dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.
Difinisi Operasional :
1.    Klien/keluarga mendapatkan informasi tentang:
·      Status kesehatan saat ini
·      Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
·      Peranan klien/keluarga dalam tindakan kebidanan
·      Peranan petugas kesehatandalam tindakan kebidanan
·      Sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan
2.    Klien dan keluarga bersama-sama dengan petugas melaksanakan tindak kegiatan.
Standar VII: Pengawasan
Monitor (pengawasan) terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dan tujuan untuk mengetahui perkembangan klien.
Difinisi Operasional :
1.    Adanya format pengawasan klien.
2.    Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus sistimatis untuk mengetahui keadaan perkembangan klien.
3.    Pengawasan yang dilaksanakan selalu dicatat pada catatan yang telah disediakan.
Standar VIII: Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindak kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah dirumuskan.
Difinisi Operasional :
1.    Evaluasi dilaksanakan setelah dilaksanakannya tindakan kebidanan, menyesuaikan dengan standar ukuran yang telah ditetapkan.
2.    Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur rencana yang telah dirumuskan.
3.    Hasil evaluasi dicatat pada format yang telah disediakan.


Standar IX: Dokumentasi
Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuh kebidanan yang diberikan.
Difinisi Operasional:
1.    Dokumentasi dilaksanakan untuk disetiap langkah manajemen kebidanan.
2.    Dokumentasi dilaksanakan secara jujur sistimatis jelas dan ada yang bertanggung jawab.
Dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan kebidanan.


Daftar Pustaka

http://yusipadewi.blogspot.com/2013/05/standar-praktek-kebidanan-spk.html

contoh format ASKEB (PERSALINAN NORMAL)

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
Ny.I G1P0A0 umur 20 tahun umur kehamilan 43 minggu post term kala I fase laten

Tempat praktek           : RSU ASY SYIFA   
Tanggal masuk            : 2 Agustus 2010                    
Hari/tanggal                : Senin, 2 Agustus 2010          Jam   : 09.00 WIB
I.          DATA SUBYEKTIF
1.      Identitas/ Biodata:
Nama Ibu    : Ny.I                           Nama Suami    : Tn.A
Umur          : 20 tahun                                            : 25 tahun
Pendidikan : SMK                                                 : SMA
Pekerjaan    : Swasta                                               : Swasta
Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia                                : Jawa/Indonesia
Agama        :Islam                                                  : Islam
Alamat        : Mojo 5/7, Rembun, Nogosari
2.      Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan belum mersakan tanda-tanda persalinan,sudah lewat 12 hari dari hari perkiraan lahir.
4.      Riwayat persalinan sekarang: (His dan PPV)
Ibu mengatakan belum mersakan tanda-tanda persalinan
5.      Riwayat menstruasi
a.    Menarche           : 12 tahun                    siklus   : 28 hari
b.    Lama                  : 7 tahun                      Jumlah : 2-3 ganti pembalut
c.    Warna                : merah                        Keluhan : tidak ada
d.   Teratur/tidak      : teratur
6.      Riwayat perkawinan :
a.    Umur waktu nikah         : 19 tahun
b.    Lama                              : 1 tahun
c.    Perkawinan ke               : 1
d.   Jumlah anak                   : belum
7.      Riwayat Kesehatan :
a.    Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini sedang tidak menderita penyakit seperti
Ø  TBC dengan gejal batuk yang tidak kunjung sembuh, kadang batuk di sertai dengan darah dan badan kurus
Ø  Jantung dengan gejala mudah lelah apabila beraktifitas berat, keringat dingin
Ø  Penyakit gula dengan gejal cepat haus dan lapar, sering kencing, luka yang tak kunjung sembuh
Ø  Asma dengan gejala sesak nafas, pernafasan berbunyi
Ø  Tekanan darah tinggi dengan gejala nyeri kepala hebat, leheer terasa kaku, tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
b.    Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti
Ø  TBC dengan gejal batuk yang tidak kunjung ssembuh, kadang batuk di sertai dengan darah dan badan kurus
Ø  Jantung dengan gejala mudah lelah apabila beraktifitas berat, keringat dingin
Ø  Penyakit gula dengan gejal cepat haus dan lapar, sering kencing, luka yang tak kunjung sembuh
Ø  Asma dengan gejala sesak nafas, pernafasan berbunyi
Ø  Tekanan darah tinggi dengan gejala nyeri kepala hebat, leher terasa kaku, tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
c.    Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti
Ø  TBC dengan gejala batuk yang tidak kunjung sembuh, kadang batuk di sertai dengan darah dan badan kurus
Ø  Jantung dengan gejala mudah lelah apabila beraktifitas berat, keringat dingin
Ø  Penyakit gula dengan gejala cepat haus dan lapar, sering kencing, luka yang tak kunjung sembuh
Ø  Asma dengan gejala sesak nafas, pernafasan berbunyi
Ø Tekanan darah tinggi dengan gejala nyeri kepala hebat, leher terasa kaku, tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
8.      Riwayat Kehamilan Sekarang:
a.    HPHT                            : 14 Oktober 2009
b.    ANC                              : teratur, lamanya 10 kali
c.    Imunisasi TT                  : 2 kali, di bidan
d.   Keluhan TM I                : mual dan muntah
               TM II              : tidak ada
               TM III             : tidak ada
e.    Pergerakan janin dalam waktu 24 jam teerakhir: >10x/hari
9.      Riwayat Kehamilan,Persalinan dan Nifas yang lalu
Ibu mengatakan hamil yang pertama kali
10.  Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
11.  Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Kebutuhan
Selama hamil
Selama persalinan
Keluhan
Nutrisi
·         Makan

·         Minum

3-4x/hari nasi, sayur, lauk
7-8 gelas/hari, air putih, teh, susu

3x/hari nasi, sayur, lauk, buah
7-8 gelas/hari, air putih, teh

Tidak ada
Eliminaasi
·         BAK

·         BAB

4-5x/hari: warna kuning jernih
1x/hari konsistensi lembek

4-5x warna kuning jernih

Belum

Tidak ada

Istirahat
7-8 jam/hari
7-8 jam/hari
Tidak ada
12.  Data psikologis dan spiritual
Ibu mengatakan cemas karena belum nerasakan tanda-tanda persalinan dan ibu mengatakan selalu berdo’a demi kelancaran persalinannya nanti.
13.  Data Sosial-Budaya
a.       Hubungan dengan keluarga dan tetanggga :
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga dan tetangga baik dan harmonis
b.      Adat Istiadat
Ibu mangatakan tidak ada adat istiadat selama persalinan berlangsung
14.  Lingkungan
Ibu mengatakan di lingkungan tempat tinggalnya bersih dan tidak mempunyai hewan peliharaan
15.  Pengetahuan ibu tentang persalinan
Ibu mengatakan sudah mengerti tanda-tanda persalinan seperti keluar lendir darah dari jalan lahir dan perasaan seperti ingin BAB

II.          DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan umum
a.       Keadaan umum     : baik
b.      Kesadaran             : composmentis
c.       Status emosional   : stabil
d.      BB                         : 63 kg
e.       TB                         : 160 cm
f.       Tanda Vital          
Ø  TD                   : 110/70 mmHg
Ø  N                     : 80 x/menit
Ø  RR                   : 24 x/menit
Ø  S                      : 36 0c
g.      Status pressent
§  Kepala
Ø  Rambut : hitam bersih, tidak ada ketombe dan tidak rontok
Ø  Muka     : Simetris, tidak ada kelainan, tidak oedem
Ø  Mata      : conjungtiva tidak anemisSklera tidak ikterik
Ø  Hidung  : bersih tidak ada polip
Ø  Telinga  : simetris, bersih, tidak ada serumen
Ø  Mulut   : bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis
§  Leher         : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
§  Dada         : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
§  Mammae   : simetris, tidak ada benjolan abnormal
§  Perut          :tidak ada luka bekas operasi
§  Pinggang (nyeri ketuk) : tidak ada nyeri ketuk
§  Genetalia   : bersih, tidak odem, tidak varises
§  Ekstremitas
Ø  Atas                 : gerak aktif, tidak cacat, tidak odem
Ø  Bawah             : gerak aktif, tidak cacat, tidak odem
2.      Pemeriksaan Obstetri
a.       Inspeksi
§  Wajah/muka        : tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat
§  Mammae             : Putting menonjol, areola hiperpigmentasi, colostrum sudah keluar
§  Abdomen                      : tidak ada strie gravidarum, ada linea nigra
§  Vulva                  : tidak ada pembesaran kelenjar bartholini, lendir darah belum ada
b.       Palpasi
1)      Palpasi Leopold:
§  Leopold I              : TFU 3 jari di bawah px
Teraba bulat, lunak, tidak melenting ( bokong )
§  Leopold II             :  pada perut ibu sebelah kiri teraba keras memanjang seperti papan (punggung janin), sedangkan sebelah kanan teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas)
§  Leopold III           : teraba keras, bulat dan melenting
§  Leopold IV           : divergen, kepala masuk 4/5 bagian 
2)      Mc.Donald                  :TFU 34 cm TBJ    : (34-11) x 155 = 3565 gram
3)      Kontraksi Uterus (His):
§  Frekuensi                     : 1 x/10 menit  ( 10-15 detik )
§  Sifat                            : lemah

c.       Auskultasi
      DJJ      frekuensi         : 140 kali/menit
      Irama                           : teratur
      Punctum maximum     : perut bagian kiri bawah pusat
d.      Perkusi            reflek patella: (+) positif
e.       Periksa Dalam :
Atas indikasi   :untuk mengetahui kemajuan persalinan
Jam: 09.05 wib
§  V/U/V                   : tenang/kosong/tidak oedem
§  Pembukaan            : 1 cm
§  Effecement           : portio tebal
§  Selaput ketuban    : utuh
§  Penurunan             : 4/5 di Hodge: 1
§  Presentasi              : kepala
§  POD                      : UUK
3.      Pemeriksaan penunjang/laboratorium
a.       Protein Urin        : tidak di lakukan
b.      Urin reduksi        : tidak di lakukan
c.       HB                      : 11.6 grdl
d.      Golongan darah    : A

III.          ASSESMENT                   2 Agustus 2010          
1)      Diagnosa kebidanan :
Ny.I G1P0A0 ,umur 20 tahun, hamil 43 minggu janin tunggal, hidup intra uteri, preskep, puki, masuk panggul, dengan post term kala I fase laten
Data Dasar :
Ds     :
Ø  Ibu mengatakan belum mersakan tanda-tanda persalinan,sudah lewat 12 hari dari hari perkiraan lahir.
            Do       :
Ø  HPL                         :22 Juli 2010

Ø  Palpasi
·         Leopold I           : TFU 3 jari di bawah px, teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
·         Leopold II          :  pada perut ibu sebelah kiri teraba keras memanjang seperti papan (punggung janin), sedangkan sebelah kanan teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremitas)
·         Leopold III        : teraba keras, bulat dan melenting
·         Leopold IV        : divergen, kepala masuk 4/5 bagian
Ø  Mc.Donald               : TFU 34 cm TBJ    : 3565 gram
Ø  Kontraksi Uterus (His):
§    Frekuensi         : 1 x/10 menit  ( 10-15x/detik )
§    Sifat                : lemah
Ø  Auskultasi
DJJ    frekuensi         : 140 kali/menit
          Irama               : teratur
Ø  Periksa Dalam :
Atas indikasi             :untuk mengetahui kemajuan persalinan
Jam: 09.05 wib
§  V/U/V                                   : tenang /kosong/ tidak oedem
§  Pembukaan               : 1 cm
§  Effecement               : portio tebal
§  Selaput ketuban        : utuh
§  Penurunan                 : 4/5 di Hodge: 1
§  Presentasi                  : kepala
§  POD                          : UUK
2)      Masalah                                           : Ibu cemas
    Kebutuhan                                          : Dukungan dan motivasi
3)      Identifikasi Diagnosa potensial      : Tidak ada
4)      Antisipatory                                     : Kolaborasi Dr. SpOG

IV.          PLANNING         2 Agustus 2010          
1)      Lakukan pendekatan pada ibu
2)      Jelaskan tentang bahaya kehamilan lewat bulan
3)      Agar pengetahuan ibu bertambah dan lebih waspada pada kehamilannya.
4)      Observasi TTV dan keadaan janin
5)      Kolaborasi dengan dokter obgyn

V.          IMPLEMENTASI           2 Agustus 2010           jam: 09.15   wib
(09.15Melakukan pendekatan pada pasien dengan cara menanyakan apa yang dirasakan dan diinginkan pasien.
(09.19Memberitahu ibu tentang bahaya kehamilan lewat bulan seperti: bayi meninggal dalam kandungan,infeksi,bayi besar.
(09.21Melakukan observasi TTV dan keadaan janin.
TD       : 120/ 80 mmHg
S          : 36,80C
N         : 80 x/mnt
RR       : 20 x/mnt
DJJ      : 144 x/mnt
(09.23Kolaborasi dengan dr.SpOG untuk mendapt terapi dan tindakan yang tepat
            Keluarga memutuskan untuk SC
            Melakukan konseling dan inform consent tindakan SC
            Melakukan persiapan SC

VI.                   EVALUASI   Tanggal 2 Agustus 2010    jam 09.30
Ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.
Persiapan SC telah dilakukan

PEMBAHASAN
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek, di lahan setiap pengambilan keputusan diserahkan kepada pasien dan keluarga, termasuk pengambilan keputusan untuk kehamilan lebih bulan.





Daftar Pustaka

http://bidankyu.blogspot.com/2012/11/contoh-format-askeb-2.html